Kamis, 23 Agustus 2018

Terlihat Pertama di Kaabah

Kita begitu terperangkap dalam dunia khayalan ini sehingga kita tidak menyadari penghormatan untuk melakukan perjalanan yang begitu bergengsi dan suci. Kita tidak tahu bahwa Allah taa'la telah memberkati kita untuk berada di sini sehingga kita harus memanfaatkan kesempatan seumur hidup ini untuk menjadi lebih dekat kepada Allah ta'la. Seorang peziarah harus menyimpan beberapa hal dalam pikiran saat melakukan Haji atau Umroh. Hal pertama adalah tidak menunjukkan ketidaksabaran atas masalah apa pun. Kedua, jangan bersyukur, orang harus melakukan shukar lebih banyak. Dan ketiga, orang harus menghindari melakukan dosa saja, maka perjalanan ini akan diterima jika kita menjauhkan diri dari melakukan tindakan-tindakan ini.

Dari banyak etika Umroh atau Haji salah satu aspek penting dari melakukan Umrah atau Haji adalah memiliki pandangan pertama pada Kaabah Kudus dan memohon pada saat itu. Banyak orang tidak menyadari bagaimana melihat Kaabah untuk pertama kalinya dan bagaimana membuat doa saat itu. Para sarjana telah menulis bahwa ketika seseorang melihat Kaabah untuk pertama kalinya, apa pun yang dia lakukan diterima. Oleh karena itu, seseorang harus menanyakan hal-hal tersebut pada pandangan pertama yang bermanfaat bagi dunia dan dien ini. Meminta Allah dari Allah. Mintalah kesuksesan dunia ini dan dunia akhirat. Meminta Allah ta'la untuk kehormatan dan prestise dari kedua dunia.

Begitu seseorang bertanya kepada Imam Abu Hanifah (R.A), seorang ahli hukum Islam, 'apa yang harus ditanyakan seseorang ketika melihat Kaabah sekilas?' Dia menjawab, 'tanyakan, Ya Allah! Terimalah semua duas saya mulai sekarang '.

Pandangan pertama sangat aneh. Bahkan ketika kita melihat seseorang untuk pertama kalinya, kita menghindari bertanya apa pun, sebaliknya kita terus melihat orang itu. Demikian juga, ketika kita melihat Kaabah untuk pertama kalinya, kita harus mengingat bahwa saat ini adalah waktu penerimaan (qubooliat). Tetapi orang tidak boleh lupa untuk menghormati pandangan suci ini. Kita harus menurunkan pandangan kita sampai kita mencapai Mataf (daerah putih di sekitar Kaabah). Maka kita perlahan-lahan harus mengangkat mata kita dan melihat Rumah Tercinta. Kita harus membuat sebanyak mungkin duas. Dapat dilihat di dunia ini bahwa semua Raja duniawi tidak peduli betapa murah hati mereka, mereka akan berhenti memberi orang lain pada titik tertentu. Kekayaan dan anggaran moneter mereka terbatas. Tapi Allah taa'la adalah Raja yang memberi dan memberi tanpa mengakhiri kemurahan-Nya. Misalnya jika sebuah pin tenggelam ke lautan dan begitu keluar dari air maka hampir tidak ada atau tidak berpengaruh pada lautan. Demikian juga, berkah dan karunia Allah tidak terhitung jumlahnya dan bahkan tidak akan ada setetes pun seperti efek dalam samudera berkat-Nya bahkan jika Dia memberikan seluruh umat manusia.

Dan jika anda ingin mencari agen travel haji anda bisa mengunjunginya si situs http://www.umrohplusturki.net yang memiliki paket haji dan umroh terlengkap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar